This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 08 Maret 2012

Yamaha Nouvo Dua Silinder 300 CC







  
Ide Suyono memang gila. Tidak hanya main bore up atau stroke up. Tapi, membuat Yamaha Nouvo yang asalnya hanya 1 silinder dibuat 2 silinder. Kapasitas mesin juga dibuat 300 cc. Wah!

Membuat mesin yang asalnya 1 silinder jadi 2 silinder tidak mau ambil cara mudah. Tidak cukup kalau hanya menggunakan sepasang blok dan head Nouvo. Tapi, harus benar-benar baru.

Itu yang membuat Bahrudin alias Pesek, mekanik Bodisa Motor (BM) berpikir ke belakang. Mengingat masa dulu ketika dia muda dan hebatnya Honda CB200 di zaman itu.

“Makanya memanfaatkan blok dan kepala silinder Honda CB200 yang memang 2 silinder itu,” jelas Pesek dari Jl. Ciputat Raya, No. 22, Tangerang Selatan.


               Berburu blok dan head CB200 dipastikan susah. Kebetulan ada yang jual mesin satu gelondong dan dihargai Rp 2,5 juta. Meski yang dimanfaatkan blok dan head beserta isinya tidak masalah. Apalagi Pesek dibiayai oleh Suyono yang bos bengkel bubut Buaran itu.

Namun untuk pasang blok dan head CB200, tetap harus diakali. Apa saja yang kudu diperbuat, yuk lihat aksi Pesek dan Suyono bersama karyawan.

ADAPTOR CRANKCASE-BLOK

Untuk pasang blok di crankcase Nuovo kudu dibuatkan adaptor. “Tebal adaptor 15 mm,” jelas Om Yono, panggilan Suyono yang buka bengkel bubut di Kampung Buaran, Tangerang Selatan itu.

Bengkel bubut ini cukup terkenal di kalangan balap liar (bali). Banyak yang main bore up dan stroke up. Makanya untuk membuat Nouvo 2 silinder sih sangat mudah dan hanya butuh waktu 2 bulan. Termasuk berburu komponen dan dikerjakan setelah bengkel tutup.

Adaptor dipasang pada crankcase diikat 4 baut bekas blok. Tinggal pasang buat panjang untuk blok CB200 yang berjumlah 8 itu. Baut-baut itu dipasang di adaptor yang tebalnya 15 mm .

Sengaja pilih adaptor setebal itu. Supaya kuat dipasangi baut blok. Juga agar kuat diikatkan di crankcase Nouvo.

JALUR OLI

Jalur oli sangat penting untuk melumasi komponen mesin. Memanfaatkan jalur oli dari punya Nouvo yang berada di crankcase kanan. Aliran oli diteruskan melalui adaptor blok. Dibuat dengan cara melubangi adaptor diteruskan menuju baut blok tengah-bawah. “Mengikuti jalur oli seperti Honda CB200,” ujar Pesek yang sahabat karib Toddy Andries yang langganan jadi pimpinan lomba di balap motor.

Di dalam adaptor, jalur oli dibuat berputar. “Sekaligus untuk didinginkan,” jelas Om Toddy yang berencana mau pinjam Nouvo ini untuk dipakai harian itu.

DUA KRUK AS NOUVO

Untuk menggerakkan 2 piston atau seher di blok silinder, tidak memanfaatkan kruk as CB200. Tapi, menggunakan 2 kruk as Nouvo yang digabung jadi satu.

Cara meggabungkan kruk as ada tekniknya. Kruk as kiri lengan kanannya yang menuju magnet dipotong. Disambung dengan magnet kanan yang lengan kirinya menuju CVT dipotong juga.

Teknik sambung kruk as menggunakan sistem sock. Salah satu lengan kruk as dilubangi. Kemudian dimasuki lengan kruk as sebelahnya. Baru deh kemudian disambung dengan las dan dibubut ulang.

KAPASITAS 300 CC

Kalau asalnya kapasitas silinder CB200 hanya 200 cc, kini dibuat 300 cc. Caranya menggunakan seher GL-Pro Neo Tech yang berdiameter 56 mm.

Digabung dengan stroke standar di kruk as Nouvo yang 57,9 mm. Maka kapasitas silinder jadi 142,5 cc. Karena 2 silinder dikalikan dua. “Jadinya 285 cc, digenapkan jadi 300 cc,” cemat Pesek.

ADAPTOR TENGAH CRANKCASE

Ada masalah ketika pasang blok dan head CB200 di crankcase Nouvo. Tidak bisa langsung klop. Untuk itu mesin Nouvo harus dibelah. Antara crankcase kiri dan kanan dipisahkan. Di bagian tengah crankcase kiri dan kanan dibuatkan adaptor. Agar lebar crankcase sama dengan lebar blok CB200.
Adaptor yang dipasang di tengah itu menggunakan aluminium gelondo­ngan. Bagian luarnya dibentuk menggunakan mesin milling. Dibuat seperti bentuk crancase Nouvo. Adaptor ini bisa dibongkar antara bilah atas dan bawah.

Di dalam adaptor dibuatkan dudukan untuk bearing. “Bearing atau lahernya pakai sistem seperti di mobil. Menggunakan metal duduk alias tanpa bola laher,” cuap Pesek yang suka balap grasstrack itu.

Di adaptor juga dibuatkan laluan untuk jalur rantai keteng. Serta dudukan untuk tensioner keteng atas dan bawah. Untuk penegang keteng menggunakan lidah tensioner dari milik Honda GL100.

Setelah membuat adaptor, kini tinggal pasang blok. Namun yang terjadi, tetap tidak bisa langsung plek. Karena bentuk crankcase Nouvo dan blok CB200 beda. (motorplus.otomotifnet.com)

DATA MODIFIKASI
 Karburator : 2 Keihin PE28
Intake manifold : 2 dari Mio
Magnet : Standar
Koil : 2 buah
Ban: FDR
Knalpot: Konfigurasi 2-1
Bodisa Motor: (021) 8020-5038
Buaran Bubut: (021) 7423483






Semoga Bermanfaat
accentirex.blogspot.com

Yamaha New Jupiter-Z Pakai Kopling Supra

    Jadi 5-kampas
Edwin Cahyadi
, mekanik tim Yamaha Suracojaya Abadimotor (SJAM), Makassar, membuat terobosan di kopling Yamaha New Jupiter-Z. Dia menggunakan rumah kopling Honda Supra atau Grand sebagai pengganti bawaan standar clutch outer comp alias rumah kopling New Jupiter-Z.

Untuk kebutuhan balap, Edwin yang kepala mekanik tim SJAM itu mengganti mekanisme kopling New Jupiter-Z yang asalnya pegas diagframa jadi per spiral. “Yang masih tetap punya New Jupiter-Z pelat penahannya dan gigi primernya,” beber Edwin yang buka praktik di Jl. Dirgantara, Makassar ini.

Memasang rumah kopling Supra untuk New Jupiter-Z hanya mengandalkan sedikit ubahan. Lubang tengah rumah kopling Supra diperbesar sampai dirasa sesuai dengan as girboks New Jupiter-Z. Setelah itu dibubut 4-5 mm permukaan clutch outer comp Supra. Itu dilakukan untuk menyesuaikan kampas. Ada 5 kampas kopling harus dipasang ke clutch outer comp,” ujar Edwin.

Ada 5 kampas kopling yang masuk ke rumah kopling Supra pakai punya friction clutch Yamaha Jupiter MX 135LC. “Yang bisa masuk pas ke rumah kopling Supra, generasi MX 135 generasi 2010. Jangan pakai MX 135 di bawah generasi 2010 karena memang berbeda,” pasti Edwin yang berambut ikal.

Pilihan caplok rumah kopling Supra karena bobotnya yang ringan. Ada juga pilihan pakai clutch outer comp MX 135, tapi berat dan besar. Rumah kopling MX berat yang berisiko bikin as girbox patah kalau dipakai untuk balapan. Juga punya MX lebih besar, dikhawatirkan menyulitkan ketika merancang bak kopling.



Semoga Bermanfaat
accentirex.blogspot.com

Yamaha Mio Adopsi Big Pulley Dari Vario dan BeAT

 


  Tiga tiang di rumah roller dibabat (kiri). Diberi pengganjal ramp plate milik Mio (kanan)
Bagi penggemar kecepatan pakai motor matik, meningkatkan performa tidak hanya di sektor mesin. Banyak juga yang melakukan ubahan di sektor transmisi atau bagian CVT. Wajib disesuaikan agar performa yang dihasilkan lebih baik lagi.

Cara paling mudah yaitu mengganti rumah roller atau puli depan dengan yang mempunyai sudut kemiringan rumah roller yang lebih tirus. Tujuannya agar saat putaran tinggi belt dapat dijepit dan terlempar lebih tinggi. Hal ini tentunya membuat tenaga motor akan semakin keluar dan nafas mesin terasa lebih panjang.

Tapi, harga puli racing di pasaran cukup mahal. Bisa Rp 250 ribu sampai 500 ribu. Karena itu, Fajar Subekti dari Toyer Workshop di Jl. Setia Budi, Kuningan Jakarta Selatan cari solusi.

”Bisa menggunakan puli Honda BeAT untuk di aplikasi ke Yamaha Mio. Selain harga lebih murah, andai terjadi kerusakan terhadap puli spare-partsnya banyak. Lalu puli BeAT juga bisa masuk ke kategori big pulley. Karena roller yang digunakan lebih besar dari milik Mio,” jelas pria yang juga ahli di bidang komputer ini.

Memang ada ubahan yang harus dilakukan agar puli BeAT bisa dipasang di Mio. ”Tidak terlalu banyak, hanya tiga bagian yang diubah” jelas pria yang akrab disapa Toyer ini.

Namun sebelumnya harus belanja part terlebih dahulu. Untuk beli satu set puli BeAT lengkap dengan rumah roller, slider dan roller dibanderol Rp 155 ribu. Tuh, lebih murah kan!

Untuk bagian collar atau driven face boss atawa bushing disarankan menggunakan milik Honda Vario. Itu karena milik BeAT lebih panjang. Ini bisa menyebabkan saat puli dipasang posisi belt malah jadi tidak dapat rapat dengan puli.

Untuk ubahan pertama yang dilakukan adalah mengubah diameter dalam bagian collar atau bushing Vario. Diubah dengan menyesuaikan bagian dalam seperti milik Mio. Pembesaran pada bagian dalam ini bertujuan agar collar dapat dimasukkan ke dalam as.

Kedua, rumah roller juga harus disesuaikan. Yaitu 3 tiang tempat slider bekerja juga kena papas. Dipapas sekitar beberapa milimeter atau diratakan. Tujuannya agar saat roller terlempar bagian tutup puli tidak bersinggungan dengan one way dan gir starter.

Dan ketiga, bagian ramp plate atau tutup puli. Bagian ini juga harus dibubut di bagian lubangnya. Dibubut sekitar 1 mm. Atau bisa dengan menyesuaikan besar lubang dengan milik Mio. Karena lubang di bagian tutup puli BeAT lebih kecil. Agar saat puli digunakan posisi tetap lurus.

 Diameter dalam collar Vario dibesarkan(kiri). Puli rumah roller Mio dikasih gemuk. Lebih Awet (kanan).
Fajar juga memberikan sedikit tips. Bagian belakang dekat gir starter diberi spacer. ”Tujuannya agar saat puli bekerja, posisi belt tidak miring dan tetap lurus sehingga gerak belt akan sempurna” jelas Fajar lagi.

Untuk spacer bisa menggunakan ramp plate milik Mio. Diambil di bagian yang datarnya saja. Untuk ini bisa meminta bantuan tukang bubut. Setelah dipotong pasang pada bagian belakang. Atau sebelum memasang puli, pasang dulu bagian spacer tadi.

Jadi, fungsi tutup puli Mio itu hanya sebagai pengganjal.

Mio Lebih Awet
Yamaha Mio menggunakan puli depan atau rumah roller Honda Vario sebenarnya berisiko. Rumah roller mudah oblak karena cincin yang bertemu bushing mudah aus.

Tidak seperti puli rumah roller asli Yamaha Mio yang dilengkapi sil karet sebagai penyekat grease atau gemuk.

Adanya gemuk membuat gesekan cincin rumah roller dan bushing jadi rendah. Karena gemuk memberikan pelicin dan mengurangi gesekan.

Kontruksi puli rumah roller seperti ini bukan hanya milik Vario. Honda BeAT juga seperti ini. Biasanya yang kalah cincin di rumah roller. Bisa seperti itu karena cincin rumah roller dibuat dari bahan yang lebih lunak. Seperti bahan tembaga atau kuningan. Sedangkan bahan bushing dari baja yang dihard krom.



Semoga Bermanfaat
accentirex.blogspot.com

Karburator CBR 150 Buat Vario Bore-Up 150 cc


 
Menurut rumors, jika karburator standar Honda CBR 150 cc dipakai di motor 4-tak lain, bisa bikin akselerasi lebih cepat. “Apalagi di skutik bore-up. Malah bisa bikin BBM irit juga, lo,” seru Johny Holle, mekanik dari Johny Holle Motor (JHM) di daerah Daan Mogot, Jakbar.

Ah, masak, sih? Padahal lubang venturi CBR ukurannya 28 mm dan lebih besar dari Vario yang 22 mm. Mana mungkin bisa bikin irit bahan bakar? Nah, daripada bingung, mending kita buktiin! Proses Pengetesan

Buat pembuktian, karbu CBR (gbr.1) dipasang pada Honda Vario 2007 bore-up 150 cc yang sudah pakai knalpot aftermarket. Tes performa digunakan alat ukur Racelogic (gbr.2). Sedang buat mengetahui konsumsi BBM, dipake tabung ukur yang diisi Shell Super sebanyak 1 liter (gbr.3).

Pemasangan karbu CBR ke Vario tak banyak ubahan pada intake manifold alias tinggal Plug ’n Play (PnP). Hanya saja klem standarnya digantikan yang lebih besar (gbr.4). “Agar tidak ada kebocoran yang bikin motor lemot,” sahut Johny.

Karena karbu asli CBR masih mengaplikasikan cuk manual, namun cuk otomatis pada kuda besi yang berkapasitas mesin standarnya 110 cc ini masih bisa digunakan pada karbu CBR dan hati-hati saat mencabut serta memasang cuk itu.

Nah, pada Vario pakai karbu standar, dibetot sebanyak 3 kali putaran oleh Mr. Testo berbobot 50 kg. Dari pengujian Racelogic, akselerasi 0-60 km/jam ditempuh dalam waktu 7,10 detik. Lalu jarak 0-100 km/jam, mencatat 12,05 detik.

Gbr 2

Gbr 3
Selanjutnya dengan karbu CBR ukuran main dan pilot jet masih aslinya (115/38), hasilnya ada perubahan. Untuk akselerasi 0-60 km/jam catatan waktunya 6,15 detik, serta jarak 0-100 km/jam dicapai 11,10 detik.

Gbr 4
Selanjutnya untuk konsumsi BBM, per 1 liter bensin dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam, dalam kondisi karbu bawaan pabrik, Vario bisa menempuh jarak 47 km. Saat pakai karbu CBR ‘pekgo’ mendapat jarak 48 km/liter.

Kesimpulan
Dari hasil pengujian, terjadi peningkatan akselerasi 0,95 detik (untuk jarak 0-60 km/jam dan 0-100 km/jam). Sementara konsumsi BBM, ada pertambahan jarak 1 km. Hal itu berkat dukungan kerja karburator CBR150.

Maklum, karbu motor sport yang dihargai Rp 1,2 juta (baru) dan Rp 650 ribu (second) itu tipe manual, sementara milik Vario jenis vakum. Alhasil, kinerja peranti itu jadi lebih cepat dan kucuran bahan bakar ke ruang bakar lebih banyak. “Kan venturinya juga lebih besar dari aslinya Vario. Itu tentu sangat cocok sama kebutuhan mesin Vario yang sudah dibore-up,” tutur Johny.
Table hasil pengujian

Konsumsi BBM Shell Super Jarak Tempuh
Standar 1 Liter 47 Km
CBR 1 Liter 48 Km
Akselerasi Jarak Waktu
Standar 1-60 Km 7,10 Detik

0-100 Km 12,10 Detik
CBR 150 0-60 Km 6,15 Detik

0-100 Km 11,10 Detik









Trouble Shooting Sensor Temperatur V-ixion Bermasalah




OTOMOTIFNET - Novandany Dwiantoro Putra warga Jurang Mangu Timur, Tangerang ngeluh soal munculnya kedipan pada indikator engine check di Yamaha V-Ixion 2007-nya. Padahal motor jarang dipakai dan jarak tempuh masih sedikit.

"Kedipannya 2 kali agak lambat dan 1 kali cepat. Menurut tabel engine check, kedipan ini (21) mengarah pada malfungsinya sensor suhu. Apa benar?" tanyanya pada OTOMOTIF via email. Lalu yang membingungkan Novan, mesin Vixie kesayangannya itu masih bisa dihidupkan.

Gbr 1

gbr 2

Gbr 3
Hanya saja, saat dingin agak sulit dinyalakan. “Saat jalan pun tenaga seperti ngempos atau kehilangan power waktu akselerasi mendadak. Anehnya, kendala itu kadang terjadi, kadang normal.

"Tapi setelah motor sudah jalan jauh dan mesin mulai panas, kejadian serupa di atas muncul lagi. Apa itu gejala kalau sensor tempertur problem? Mungkinkah sensor suhu itu masih bisa dipakai dengan cukup dibersihkan? Bila harus ganti, berapa harganya?” 

Nah mungkin hal serupa pernah dialami Vixioner lain. Simak nih, penjelasan pakarnya! 

Kata Maman Sugiman, instruktur HMTC (Hartomo Mechanical Training Center Depok, Jabar, sesuai jumlah kedipan, dapat diindikasi emang ada masalah pada coolant temperature sensor (CTS) yang letaknya di blok mesin kanan kalau dilihat dari arah pengemudi (gbr.1). Tapi hal itu bukan penyebab gejala seperti dikeluhkan Novan.

"Bila CTS tak bekerja, maka hanya akan berpengaruh pada sistem pendinginan. Yakni kipas radiator tak akan bekerja saat suhu air radiator mencapai 80ยบ (harusnya kipas hidup pada suhu itu). Sebab sensor ini terkoneksi sama kipas tadi," jelas Boim (panggilan Maman) sembari bilang kalo kejadian ini kerap dialami Vixiemania. Artinya,  meski CTS tak berfungsi, mesin tetap masih bisa dihidupkan.

Hal sama dibilang Dirdhana, supervisor technical service division PT YMKI (YMKI). "CTS punya 2 fungsi; mengaktifkan FID atau auto choke (saat mesin dingin) dan kipas radiator (saat suhu mesin mencapai titik tertentu). Sensor ini tak berhubungan sama pengaturan debit udara & bahan bakar," ujarnya.

Sedang sensor pengatur komposisi udara dan bahan bakar adanya di throttle body. Seperti TPS, intake air pressure sensor (IAPS) dan intake air temperatur sensor (IATS). Menurut Dhana, soal kendala tenaga jadi ngempos, susah langsam dan lainnya, diprediksi bersumber dari sistem bahan bakar.

"Bukan tak mungkin karena motor lama tak dipakai, bensin jadi mengendap dan nyumbat saluran fuel injection (FI). Alhasil pengaruhi debit dan kualitas kabut yang diciptakan. Sehingga berdampak menurunnya performa mesin," jelasnya.

Agar tahu apa benar sumber masalah datang dari sistem bahan bakar, bisa dicek pakai diagnostic tool. "Di alat ini akan ketahuan tingkat CO-nya berapa yang menggambarkan hasil pembakaran. Apa sempurna atau tidak," tukasnya.

Sementara soal lampu indikator engine check yang kadang nyala dan mati (menunjukkan diagnosa malfungsi pada CTS), Dirdhana menyarankan agar periksa sambungan kabelnya. "Bisa jadi ada sambungan/konektor kabel (gbr.2) yang kendur, kotor atau putus di tengah," bilangnya.

Sebab jika CTS (gbr.3) rusak, komponen ini akan mati terus. Gak bisa dibenerin, mesti ganti baru. Harga resminya sekitar Rp 131 ribu. Tapi belum tentu langsung tersedia lo. Mesti inden seminggu (di luar Jawa mungkin bisa lebih). Karena kata Dirdhana, CTS bukan komponen fast moving.




Semoga Bermanfaat
accentirex.blogspot.com

Tips Memodifikasi Cover Kampas Kopling Skywave


 
Kotoran pada cover cukup banyak pada kondisi sehari-hari

OTOMOTIFNET - Performa motor standar sudah dirancang untuk bisa memenuhi segala kondisi jalan dan karakter rata-rata penunggangnya. Memang, sebagian orang pasti masih ada yang merasa belum terpuaskan dengan kemampuan settingan pabrik itu.

Misal, pengguna yang kondisi jalanan sehari-harinya penuh tanjakan, akan berbeda keinginannya dibanding temannya di kota lain yang rata-rata lalu-lintasnya berjalan datar dan panjang. Begitu pun kebutuhan akan pengguna jalan di Ibu Kota.

 

Lalu-lintas lumayan padat, kerap macet serta tak jarang perlu berpacu untuk sekadar lebih dulu berada di depan setelah ‘start' dari lampu lalu-lintas yang sudah menyala hijau. Kalau sudah seperti ini, kemampuan untuk stop and go yang optimal jadi kebutuhan.

"Jika menginginkan akselerasi lebih baik, sebenarnya ada cara mudah dan tak perlu melakukan modifikasi terlalu banyak," jelas Aji dari Suzuki Meruya Ilir, Jakbar.

"Tarikan di bawah bisa lebih cepat," tuturnya. Memang itu yang dibutuhkan, karena di jalanan yang serbamacet tak perlu top speed, yang penting bisa lolos dari hambatan di jalan lebih dulu saja. Menurut Aji, kondisi standar motor masih tetap bisa diandalkan.


 
Rumah kampas asli (kiri) dan yang sudah dibor

Caranya? "Dengan memberi lubang pada cover kampas kopling centrifugal," ungkap Aji. Kenapa bisa begitu, menurutnya, agar kampas selalu bersih, karena kotorannya cepat keluar. Efeknya tak ada hambatan gesekan pada kampas dan covernya.

Dengan cara ini, kala melakukan stop and go cukup terasa berbeda. Sekitar 0,5 detik untuk mendapatkan jarak yang sama, sekitar 100 m dibandingkan sebelumnya. Lumayan bukan?

Konsumsi bahan bakar juga tidak membuat kantong jadi kempes, karena ternyata tidak terjadi perubahan konsumsi bahan bakarnya. Untuk dipakai di dalam kota, seliter bensin masih bisa memperoleh jarak tempuh 40 km.

Tampaknya, cara ini cukup efisien karena tidak memerlukan modal banyak. Dengan ongkos Rp 70 ribu, aplikasi ini bisa didapat. Cukup murah dan efisien, bukan? 




Semoga Bermanfaat
accentirex.blogspot.com

Subtitusi Kampas Kopling V-Ixion Pakai Scorpio, Hemat Rp 184 ribu



 Kampas Scorpio sedikit lebih tebal
Substitusi
suku cadang selain menghemat kocek juga agar awet dan kuat. Seperti Yamaha V-ixion bisa pakai kampas kopling milik Yamaha Scorpio. "Langsung plek enggak perlu ubahan," ungkap Doel, salah satu mekanik bengkel Yamaha Scorpio Club.
 
Selisih harganya juga lumayan, bisa lebih dari setengahnya. Data dari web site Yamaha (www.yamaha-motor.co.id/spare-parts/) bisa dilihat. Kode part kampas V-ixion 3C1-E6321. Satu set kampas kopling V-ixion (5 lapis) dihargai total Rp 304 ribuan.

Sedang kampas kopling punya Yamaha Scorpio bisa dibeli kepingan alias ketengan. Satu kepingnya hanya Rp 24 ribuan. “Kodenya 5BP-E6321. Bila di pakai untuk V-ixion  hanya butuh 5 keping, artinya hanya merogoh kocek sebanyak Rp 120 ribu,”rinci mekanik langsing ini.


                                       Bisa langsung pasang
Bila dibandingkan, kedua kampas kopling ini diameter lingkarnya sama. “Malah kampas kopling Scorpio punya kelebihan pada bahan kampasnya yang sedikit lebih tebal. Pasti lebih lebih kuat karena kapasitas mesin Scorpio lebih gede,” yakin Doel yang bukan anak sekolahan itu.

"Jangan takut, enggak ada efek sampingnya kok, proses transfer gigi juga enggak ada perbedaan,"   mantap pria yang ngebengkel di Jl. Kembang Kerep No. 102, Kembangan, Jakarta Barat.



Semoga Bermanfaat
accentirex.blogspot.com