OTOMOTIFNET - Merombak kinerja
transmisi CVT (continously variable transmission) memang rumit. Tak
seperti girboks manual yang mengandalkan susunan gigi transmisi, CVT
skutik hanya mengandalkan perbandingan rasio gerak belt karet pada dua
buah puli (primary pulley dan secondary pulley).
Puli primer yang kerap disapa rumah roller ini memang berfungsi vital dalam mengatur pergerakan naik turunnya belt CVT.
Puli primer yang kerap disapa rumah roller ini memang berfungsi vital dalam mengatur pergerakan naik turunnya belt CVT.
“Tak hanya permainan bobot roller saja,
sudut kemiringan pulley juga bisa memberikan ekstra keuntungan bila
dioprek dengan baik,” jelas Akong dari Tiga Saudara Motor di sentra
onderdil Kebon Jeruk.
TIDAK MENAMPAR RUMAH CVT
Agak berbeda dengan puli AC atau alternator pada mobil yang dibuat one-piece, primary pulley dibuat two-pieces alias bisa terbelah. Satu puli menjadi rumah roller, sisi lainnya berfungsi menjadi pendingin karena dilengkapi kisi angin. Seringkali rumah roller diganti versi racing.
Pengertian racing karena konon material yang dipakai adalah aluminium versi hardened dan memiliki sudut kemiringan lebih kecil ketimbang versi standar pabrik.
TIDAK MENAMPAR RUMAH CVT
Agak berbeda dengan puli AC atau alternator pada mobil yang dibuat one-piece, primary pulley dibuat two-pieces alias bisa terbelah. Satu puli menjadi rumah roller, sisi lainnya berfungsi menjadi pendingin karena dilengkapi kisi angin. Seringkali rumah roller diganti versi racing.
Pengertian racing karena konon material yang dipakai adalah aluminium versi hardened dan memiliki sudut kemiringan lebih kecil ketimbang versi standar pabrik.
“Banyak yang merasakan pergerakan belt
jadi lebih smooth dan berdampak kenaikan akselerasi lebih merata pada
seluruh putaran mesin,” jelas Adi Sutisna, tuner Vario di bilangan
Bintaro, Jaksel.
|
Keuntungan lainnya, belt CVT tak mudah
menampar rumah CVT karena pergerakan naik turun belt yang makin smooth
tadi. Usia belt pun bisa lebih awet dan tarikan skutik bisa terjaga
hingga putaran atas. Tetapi ongkos untuk menebusnya juga mahal. Namanya
juga racing.
Kalau mau cara sederhana namun efektif, bisa tiru cara Adi Sutisna yang sudah sukses di Honda Vario-nya. Bawa rumah roller alias primary pulley ke tukang bubut untuk diubah sudut kemiringannya. Nantinya sekalian diadjust dengan piring lawan yang menjadi pendingin.
Kalau mau cara sederhana namun efektif, bisa tiru cara Adi Sutisna yang sudah sukses di Honda Vario-nya. Bawa rumah roller alias primary pulley ke tukang bubut untuk diubah sudut kemiringannya. Nantinya sekalian diadjust dengan piring lawan yang menjadi pendingin.
Komposisi sudut yang ideal antar kedua piring menjadikan pergerakan naik turun belt di pulley bisa lebih stabil.
“Cukup buang sedikit kemiringannya
dengan bantuan pisau bubut,” tutur Adi sambil berbisik. Persisnya
berapa derajat, Adi hanya tersenyum. Sebab, tiap skutik memiliki
spesifikasi berbeda.
Intinya, cara ini jauh lebih murah karena hanya perlu merogoh kocek antara Rp 125-150 ribu saja. Bandingkan dengan rumah roller versi racing yang bisa mencapai Rp 300-400 ribu.
Intinya, cara ini jauh lebih murah karena hanya perlu merogoh kocek antara Rp 125-150 ribu saja. Bandingkan dengan rumah roller versi racing yang bisa mencapai Rp 300-400 ribu.
Otomatis, celah atau got kedua piring
puli saat digabung jadi lebih sempit ketimbang versi aslinya. Celah
yang semakin peret akan memegang belt dengan lebih baik.
Kalau boleh dibilang kekurangan dari alternatif bubut sendiri rumah roller, permukaan puli bawaan pabrik yang juga sudah dihardening akan semakin tipis lapisannya. Selain itu material puli yang kena gerus pisau bubut juga akan semakin tipis.
Kalau boleh dibilang kekurangan dari alternatif bubut sendiri rumah roller, permukaan puli bawaan pabrik yang juga sudah dihardening akan semakin tipis lapisannya. Selain itu material puli yang kena gerus pisau bubut juga akan semakin tipis.
Semoga Bermanfaat
accentirex.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar